Jumat, 23 September 2016

TEKS EKSPOSISI

Paragraf Eksposisi ialah paragraf atau karangan yang mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang sesuatu sehingga bisa memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah/ nonfiksi. Sumber karangan paragraf eksposisi ini bisa diperoleh dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Macam-macam paragraf eksposisi 1. eksposisi definisi 2. eksposisi proses 3. eksposisi klasifikasi 4. eksposisi ilustrasi (contoh) 5. eksposisi perbandingan & pertentangan, dan 6. eksposisi laporan

Ciri ciri paragraf eksposisi:
1.       Berupa tulisan yang memberikan pengertian dan pengetahuan;
2.       Menjawab pertanyaan tentang apa, mengapa, kapan, dan bagaimana;
3.       Disampaikan secara lugas dengan menggunakan bahasa baku;
4.      Bersifat netral, dalam artian tidak memihak, dan memaksakan sikap penulis terhadap pembaca

Contoh paragraf eksposisi:
1.       Contoh Paragraf Eksposisi Definisi : Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh lewat permukaan kulit. menurut pemahaman umum, sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.

2.       Contoh Paragraf Eksposisi Proses : Hingga saat ini, bantuan untuk para korban letusan gunung merapi belum merata. Hal ini bisa disaksikan di beberapa wilayah sleman. Misalnya, di Desa P. Sampai saat ini, warga Desa P hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Keadaan seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah belum merata

Kegiatan 1 Pemodelan Teks Eksposisi

Pada kegiatan belajar ini, kalian diharapkan dapat mengenali pengungkapan pendapat dalam bentuk teks eksposisi serta dapat menerapkannya pada konteks kebebasan berpendapat di forum ekonomi dan politik. Kalian akan menggunakan beberapa teks tentang ekonomi dan politik untuk media pembelajaran. Sebagai pembuka, bacalah terlebih dahulu puisi atau sajak “Seonggok Jagung” pada Tugas 1 untuk mendapatkan gambaran bahwa apabila orang tidak dapat mengemukakan pendapat pada forum yang tepat, pada dasarnya ia tidak dapat mengaktualisasikan dirinya. Pada Tugas 2, 3, dan 4, kalian akan mengeksplorasi cara-cara mengajukan pendapat lebih lanjut.

Tugas 1 Menghayati Pesan Puisi "Seonggok Jagung"

Bacalah puisi berikut ini dengan penuh penghayatan berdasarkan puisi yang telah kamu pelajari! Lalu, jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan di bawahnya!

SEONGGOK JAGUNG

Karya W.S. Rendra

 

Seonggok jagung di kamar,

Takkan menolong seorang pemuda

Yang pandangan hidupnya hanya berasal dari buku,

Dan tidak dari kehidupan…

Yang tidak terlatih dalam metode,

Dan hanya penuh hafalan kesimpulan,

Yang hanya terlatih sebagai pemakai,

Tetapi kurang latihan bebas berkarya,

Pendidikan telah memisahkannya dari kehidupannya!

Aku bertanya

Apakah gunanya pendidikan,

Bila hanya akan membuat seseorang menjadi asing

Di tengah kenyataan persoalannya?

Apakah gunanya pendidikan bila hanya mendorong seseorang

Menjadi layang-layang di ibu kota,

Menjadi sekrup-sekrup di schlumberger, freeport, dan sebagainya,

Kikuk pulang ke daerahnya?

Apakah gunanya seseorang

Belajar teknik, kedokteran, filsafat, sastra,

Atau apa saja,

Ketika ia pulang ke rumahnya, lalu berkata:

“di sini aku merasa asing dan sepi!!”

 

1.  Puisi karya W.S. Rendra di atas menggambarkan seorang pemuda yang hanya tinggal berdiam; terkungkung di  dalam rumah sehingga ia tidak hidup bebas bergerak dan berekspresi di luar rumah. Setelah membaca puisi  tersebut, bandingkan isinya dengan kesempatan kalian untuk berpendapat dalam kehidupan sehari-hari!
2.   Bagaimanakah kesempatan kalian untuk berpendapat di rumah?
3.   Bagaimanakah kesempatan kalian untuk berpendapat di masyarakat?
4.   Setujukah kalian bahwa pendidikan sekolah yang sekarang diselenggarakan di negara tercinta ini secara terus- menerus sedang mengembangkan kesempatan untuk berpendapat bagi siswa?
5.   Sebagai siswa, apakah kalian merasa bebas atau tidak untuk berpendapat di sekolah?
6.   Dengan cara apakah biasanya kalian mengajukan pendapat di sekolah?
7.   Siapa yang biasanya mendengarkan pendapat kalian di sekolah?
8.   Saat mengikuti pelajaran di kelas, kapan kalian diberi kesempatan untuk berpendapat?
9.   Apakah pendapat kalian sering disetujui atau ditolak?
10. Tahukah kalian mengapa disetujui atau ditolak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar