Sabtu, 01 Oktober 2016

Musikalisasi Puisi

Untuk Kita Renungkan
Ebiet G Ade
Intro: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam
batin
A7 G A7 D
Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih
melekat hohoo…
G A7 D
Singkirkan debu yang masih melekat
Interlude: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Anugerah dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah
menjalani
A7 G A7 D
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya
A7 D
Hohohoo… adalah Dia di atas segalanya
A G A7 D
Anak menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu
bersih
A G A7 D
Ini bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak
berbenah
F#m Bm
Memang bila kita kaji lebih jauh
E E7 A A7
Dalam kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista,
hohohoo…
D G D E A
Tuhan pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita perbuat,
hohohoo…
G D A7 D
Kemanakah lagi kita 'kan sembunyi, hanya kepadaNya kita kembali
G D A7 D
Tak ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya 'tuk bersujud padaNya
Interlude: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak bercermin
A7 G A7 D
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Dia tersenyum
A7 D
Hohohoo… berusahalah agar Dia tersenyum
Coda: D A7 G A7 D (2x)
Bagaimanakah kesanmu setelah membaca puisi dengan musikalisasi? Lebih menarik, bukan? Memang, musikalisasi puisi dapat lebih membangkitkan suasana daripada dibaca tanpa alat musik.

Untuk memudahkan pemahamanmu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.   Bagaimana suasana dalam lagu tersebut?
2.   Apa tema yang diangkat oleh penyair?
3.   Apa makna dari lirik "Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih melekat."?
4.   Apa maksud dari lirik "Becermin dan banyak becermin"?
5.   Kata "Dia" pada akhir baris ditujukan kepada siapa?





Kerjakan tugas berikut!
1.   Bentuklah kelompok yang terdiri enam sampai delapan anggota.
2.   Mintalah wakil dari kelompok untuk mengiringi pembacaan puisi dengan alat musik yang sesuai (iringan gitar, suling, piano, atau koor).
3.   Sebagian mengiringi dengan musik atau koor, dan sebagian lagi membaca musikalisasi puisi berikut dengan penuh ekspresi dan penghayatan.

Siapa

Tersebar engkau, kaum sengsara
Duduk meratap di seluruh kota
Dan swara tangismu membumbung memilukan hati
Berbilang kali terdapat badan

lah bongkar terhampar di tepi jalan
Dan lekaslah mayatmu diusung orang pergi
Penaka mentari, bersinar atas pohon berdaun lebat
Menyebabkan tanah di bawah bertelau-telau

Sebagian tetap gelap
Sebagian pulan terang disinar kuat
Bertanam subur, penuh berbunga
Sedangkan di gelap tangkai menjulang mendambakan cahaya

Demikian engkau kamu penderita
Melihat sesamamu di sinar bahagia
Sedang badan sendiri kelam dingin di dekapan sengsara

Ah, Siapa
Siapa akan memanjat pohon
Memotong dahan penuh berdaun
Penghalang bahagia turun ke bumi turun?
Sumber: Kakilangit Sastra Pelajar dalam Majalah Horison,
Edisi 121 tahun 2007 halaman 3


Kerjakanlah latihan-latihan berikut!
1.   Apakah tema puisi di atas? Tunjukkanlah bukti bahwa jawabanmu sesuai dengan isi puisi tersebut!
2.   Bagaimanakah suasana puisi tersebut? Jelaskan alasanmu !
3.   Kata ‘mentari’ melambangkan apa?
4.   Persoalan apakah  yang mendasari penyair membuat puisi tersebut?

5.   Apa yang dikiaskan dengan larik ‘Bertanam subur, penuh bunga’?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar