Untuk Kita Renungkan
Ebiet G Ade
Intro: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Kita
mesti telanjang dan benar-benar bersih, suci lahir dan di dalam
batin
A7 G A7 D
Tengoklah
ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih
melekat
hohoo…
G A7 D
Singkirkan
debu yang masih melekat
Interlude: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Anugerah
dan bencana adalah kehendakNya, kita mesti tabah
menjalani
A7 G A7 D
Hanya
cambuk kecil agar kita sadar, adalah Dia di atas segalanya
A7 D
Hohohoo…
adalah Dia di atas segalanya
A G A7 D
Anak
menjerit-jerit asap panas membakar, lahar dan badai menyapu
bersih
A G A7 D
Ini
bukan hukuman hanya satu isyarat, bahwa kita mesti banyak
berbenah
F#m Bm
Memang
bila kita kaji lebih jauh
E E7 A A7
Dalam
kekalutan masih banyak tangan yang tega berbuat nista,
hohohoo…
D G D E A
Tuhan
pasti telah memperhitungkan, amal dan dosa yang kita perbuat,
hohohoo…
G D A7 D
Kemanakah
lagi kita 'kan sembunyi, hanya kepadaNya kita kembali
G D A7 D
Tak
ada yang bakal bisa menjawab, mari hanya 'tuk bersujud padaNya
Interlude: D A7 G A7 D (2x)
D A7 D
Kita
mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyak bercermin
A7 G A7 D
Tuhan
ada di sini di dalam jiwa ini, berusahalah agar Dia tersenyum
A7 D
Hohohoo…
berusahalah agar Dia tersenyum
Coda:
D A7 G A7 D (2x)
Bagaimanakah kesanmu setelah membaca
puisi dengan musikalisasi? Lebih menarik, bukan? Memang, musikalisasi puisi
dapat lebih membangkitkan suasana daripada dibaca tanpa alat musik.
Untuk memudahkan pemahamanmu, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.
Bagaimana suasana
dalam lagu tersebut?
2.
Apa tema yang
diangkat oleh penyair?
3.
Apa makna dari lirik
"Tengoklah ke dalam sebelum bicara, singkirkan debu yang masih
melekat."?
4.
Apa maksud dari
lirik "Becermin dan banyak becermin"?
5.
Kata "Dia"
pada akhir baris ditujukan kepada siapa?
Kerjakan tugas berikut!
1.
Bentuklah kelompok
yang terdiri enam sampai delapan anggota.
2.
Mintalah wakil dari
kelompok untuk mengiringi pembacaan puisi dengan alat musik yang sesuai
(iringan gitar, suling, piano, atau koor).
3.
Sebagian mengiringi
dengan musik atau koor, dan sebagian lagi membaca musikalisasi puisi berikut
dengan penuh ekspresi dan penghayatan.
Siapa
Tersebar engkau, kaum sengsara
Duduk meratap di seluruh kota
Dan swara tangismu membumbung memilukan hati
Berbilang kali terdapat badan
lah bongkar terhampar di tepi jalan
Dan lekaslah mayatmu diusung orang pergi
Penaka mentari, bersinar atas pohon berdaun lebat
Menyebabkan tanah di bawah bertelau-telau
Sebagian tetap gelap
Sebagian pulan terang disinar kuat
Bertanam subur, penuh berbunga
Sedangkan di gelap tangkai menjulang mendambakan cahaya
Demikian engkau kamu penderita
Melihat sesamamu di sinar bahagia
Sedang badan sendiri kelam dingin di dekapan sengsara
Ah, Siapa
Siapa akan memanjat pohon
Memotong dahan penuh berdaun
Penghalang bahagia turun ke bumi turun?
Sumber: Kakilangit Sastra Pelajar dalam Majalah Horison,
Edisi 121 tahun 2007 halaman 3
Kerjakanlah latihan-latihan berikut!
1.
Apakah tema puisi di
atas? Tunjukkanlah bukti bahwa jawabanmu sesuai dengan isi puisi tersebut!
2.
Bagaimanakah suasana
puisi tersebut? Jelaskan alasanmu !
3.
Kata ‘mentari’
melambangkan apa?
4.
Persoalan apakah yang
mendasari penyair membuat puisi tersebut?
5.
Apa yang dikiaskan
dengan larik ‘Bertanam subur, penuh bunga’?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar