Jumat, 14 Oktober 2016

BAGIAN-BAGIAN SURAT DINAS

BAGIAN-BAGIAN SURAT DINAS

Surat dinas memiliki bagian-bagian atau unsur-unsur penting. Unsur-unsur penting yang ada dalam surat dinas antara lain:
1. kepala surat (kop surat),
2. perihal/hal surat,
3. nomor surat,
4. lampiran (boleh ada boleh tidak),
5. tanggal pembuatan surat,
6. nama dan alamat tujuan surat (alamat dalam),
7. salam pembuka atau pembuka surat,
8. isi surat,
9. salam penutup atau penutup surat,
10. tanda tangan, nama, dan jabatan pengirim, serta
11. tembusan (boleh ada boleh tidak).

Contoh surat dinas :
1. Surat undangan resmi
2. Surat izin peminjaman alat-alat
3. Surat izin peminjaman tempat
4. Surat pengangkatan
5. Surat keputusan
6. Surat perintah
7. Surat tugas
8. Surat kuasa

Penulisan gelar akademik sebagai berikut :
1.    Gelar akademik disingkat dengan aturan satu kata untuk satu huruf singkatan.
Contoh: Sekar Arum, S.E. (Sarjana Ekonomi)
2.    Ada juga gelar akademik yang disingkat menjadi tiga huruf. Huruf pertama ditulis kapital dan huruf berikutnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh: Drs. Bani Sudadi, M.Hum. (Drs. = Doktorandus; M.Hum. = Magister Humaniora)
3.    Singkatan nama gelar akademik, keturunan, pangkat, atau jabatan diikuti tanda titik dan ditulis dengan menggunakan huruf kapital pada awal nama gelar akademik, keturunan, pangkat, atau jabatan. Contoh: (1)  Kurniawan, S.Pd.     (2)  R.A. Surya Kartika
4.    Untuk memisahkan nama orang dengan gelar akademik yang mengikutinya, digunakan tanda baca koma. Tanda baca koma digunakan untuk membedakan dari singkatan nama diri dan keluarga atau marga.  Contoh: Angga Irawan, S.S.
S.S. adalah singkatan gelar akademik dari Sarjana Sastra. Jika S.S. adalah singkatan nama diri, keluarga, atau marga maka di belakang Irawan tidak dibubuhi tanda baca koma. Jadi, ditulis Angga Irawan S.S. (S.S. singkatan nama diri dari Surya Saputra misalnya). Coba, perhatikan penulisan kata gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan berikut ini. Contoh: Nabi Ibrahim, Sultan Hasanuddin, Mahaputra Yamin, Haji Agus Salim, Imam Syafii. Penulisan gelar tersebut jika diikuti nama diri atau nama orang ditulis dengan huruf kapital. Penulisan gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang ditulis dengan huruf kecil.

Contoh: (1)  Boni baru saja dilantik menjadi sultan.  (2)  Agus baru saja pulang dari naik haji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar