BAGIAN-BAGIAN SURAT DINAS
Surat dinas memiliki bagian-bagian
atau unsur-unsur penting. Unsur-unsur penting yang ada dalam surat dinas antara
lain:
1. kepala surat (kop surat),
2. perihal/hal surat,
3. nomor surat,
4. lampiran (boleh ada boleh tidak),
5. tanggal
pembuatan surat,
6. nama dan alamat tujuan surat (alamat dalam),
7. salam pembuka atau pembuka surat,
8. isi surat,
9. salam penutup atau penutup surat,
10. tanda tangan, nama, dan jabatan pengirim, serta
11. tembusan (boleh ada boleh tidak).
Contoh surat dinas :
1. Surat undangan resmi
2. Surat izin peminjaman alat-alat
3. Surat izin peminjaman tempat
4. Surat pengangkatan
5. Surat keputusan
6. Surat perintah
7. Surat tugas
8. Surat
kuasa
Penulisan gelar akademik sebagai
berikut :
1.
Gelar akademik disingkat dengan aturan satu
kata untuk satu huruf singkatan.
Contoh:
Sekar
Arum, S.E. (Sarjana Ekonomi)
2.
Ada juga gelar akademik yang disingkat menjadi
tiga huruf. Huruf pertama ditulis kapital dan huruf berikutnya ditulis dengan
huruf kecil.
Contoh:
Drs. Bani Sudadi, M.Hum. (Drs. = Doktorandus; M.Hum. = Magister
Humaniora)
3.
Singkatan nama gelar akademik, keturunan,
pangkat, atau jabatan diikuti tanda titik dan ditulis dengan menggunakan huruf
kapital pada awal nama gelar akademik, keturunan, pangkat, atau jabatan. Contoh:
(1) Kurniawan, S.Pd. (2)
R.A. Surya Kartika
4.
Untuk memisahkan nama orang dengan gelar
akademik yang mengikutinya, digunakan tanda baca koma. Tanda baca koma digunakan
untuk membedakan dari singkatan nama diri dan keluarga atau marga. Contoh: Angga Irawan, S.S.
S.S.
adalah singkatan gelar akademik dari Sarjana Sastra. Jika S.S. adalah singkatan
nama diri, keluarga, atau marga maka di belakang Irawan tidak dibubuhi tanda
baca koma. Jadi, ditulis Angga Irawan S.S. (S.S. singkatan nama diri dari Surya
Saputra misalnya). Coba, perhatikan penulisan kata gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan berikut ini. Contoh: Nabi Ibrahim, Sultan
Hasanuddin, Mahaputra Yamin, Haji Agus Salim, Imam Syafii.
Penulisan gelar tersebut jika diikuti nama diri atau nama orang ditulis dengan
huruf kapital. Penulisan gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti
nama orang ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
(1)
Boni baru saja dilantik menjadi sultan.
(2) Agus baru saja pulang dari naik haji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar