Cara Membuat Karya Ilmiah
Disusun : Zulfikar, S.Pd
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Untuk Peserta Didik Kelas IX-7
Perlu Anda lakukan sebagai dosen dalam rangka
publikasi karya ilmiah. Para ilmuwan telah mendefinisikan karya/karangan ilmiah
dalam berbagai pengertian. Salah satunya adalah Eko Susilo (1995:11) yaitu
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.” Dalam kata lain, karya ilmiah adalah
karya tulis yang berlandaskan kebenaran yang objektif dan positif sesuai data
dan fakta di lapangan. Cara membuat karya tulis ilmiah tidak berlandaskan kebenaran yang
bersifat normatif. Adapun kesimpulan subjektif, subjektifitas dalam karya
ilmiah tidak boleh terlalu dominan, karena kebenaran dalam karya ilmiah harus
tetap terjaga dari campur tangan pendapat pribadi semata.
Sebelum
melakukan cara membuat karya tulis
ilmiah, Anda pelru mengetahui jenis-jenis karya ilmiah. Produk cara membuat karya tulis ilmiah dibedakan berdasarkan penggunaannya.
Beberapa di antaranya, digunakan sebagai laporan penelitian bagi lembaga yang
membiayai segala hal yang berkaitan dengan penelitian tersebut. Lain halnya
dengan karya ilmiah untuk seminar, karya ilmiah ini biasanya berupa jurnal
ataupun makalah yang berkaitan dengan topik seminar. Meskipun begitu, pada
umumnya di perguruan tinggi, Arifin (2003:1) menyimpulkan ada 5 jenis karya
ilmiah yaitu; makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan disertasi.
1.
Makalah
Makalah
adalah salah satu produk cara membuat karya tulis
ilmiah yang
memuat kajian tentang suatu masalah di lingkungan sekitar. Landasan
pembahasanya adalah keberadaan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Kajian yang termuat dalam makalah menggunakan pola pikir yang deduktif dan
induktif. Pola pikir deduktif adalah cara berpikir yang ditangkap atau diambil
dari pernyataan yang bersifat umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus. Sedangkan pola pikir induktif adalah cara mempelajari sesuatu yang
bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum.
Makalah
juga bisa diartikan sebagai karya akademis produk dari cara membuat karya tulis
ilmiah yang
diterbitkan pada suatu jurnal yang bersifat ilmiah. Salah satu karya ilmiah ini
juga biasanya digunakan sebagai persyaratan ujian pada suatu mata kuliah.
Terlebih lagi, dalam tugas tersebut biasanya mahasiswa dituntut untuk memuat
saran pemecahan tentang suatu secara ilmiah kedalam makalah mereka. Walau
makalah adalah bentuk paling sederhana diantara karya tulis ilmiah lainnya,
bahasa yang digunakan dalam makalah tetaplah bahasa yang tegas dan lugas.
2.
Kertas Kerja
Mungkin
jenis ini tidak terlalu populer di antara jenis karya ilmiah lainnya, tetapi
karya ilmiah ini juga disajikan berdasarkan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif. Dalam teori akuntansi, Kertas kerja adalah suatu alat bantu
untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan dan membantu proses penutupan buku
besar suatu perusahaan (kemdikbud.go.id). Berdasarkan teori itu pula, kertas
kerja disimpulkan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan penelitian yang
lebih kompleks. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis
dalam makalah. Pada umumnya, kertas disajikan dalam kegiatan seminar ataupun
lokakarya.
3.
Skripsi
Skripsi
adalah istilah yang digunakan di dunia dikti Indonesia dalam pengilustrasian
karya tulis ilmiah guna memperoleh gelar sarjana (S1). Penyusunan skripsi tidak
boleh disusun oleh mahasiswa semata, namun ada seorang dosen ataupun tim yang
ditunjuk untuk membimbing mahasiswanya. Meskipun begitu, tidak semua perguruan
tinggi di Indonesia menerapkan sistem wajib melakukak cara membuat karya tulis
ilmiah dalam bentuk
skripsi untuk kelulusan mahasiswanya.
Pada
pengertian yang lebih mendalam, skripsi adalah karya ilmiah yang memuat
pendapat penulis terhadap pendapat orang lain. Pendapat yang dikemukakan wajib
berlandaskan data dan fakta yang empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian
langsung dan tidak langsung. Penelitian langsung adalah penelitian yang diambil
berdasarkan observasi lapangan dan percobaan di laboratorium. Sedangkan
penelitian tidak langsung adalah penelitian yang diambil melalui studi
kepustakaan. Kedua jenis penelitian ini dibutuhkan jika ingin memenuhi syarat
pembuatan skripsi yang bagus.
Dalam cara membuat karya tulis ilmiah berupa skripsi, ada tata aturan yang
berlaku. Metodologi penelitian yang dibuat harus teliti dan cermat agar tidak
salah arah. Selain itu, adapun dalil-dalil dibutuhkan dalam pembuatan skripsi
bertujuan untuk menjaga keselarasan kajian dengan bidang yang digelutinya.
Setiap bidang jurusan memiliki dalil-dalil, hukum, dan segi tata kerja yang
bermacam-macam.
4.
Tesis
Hampir
seperti, tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh
pendapat-pendapat untuk dikemukakan sebagai studi sistematis dalam suatu
masalah. Akan tetapi, tesis adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam
daripada skripsi. Tesis merupakan salah satu karya ilmiah yang ditulis oleh
mahasiswa pascasarjana secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris
untuk dijadikan sebagai kajian akademik.
Dalam cara membuat karya tulis
ilmiah berupa
tesis mengandung metode pengumpulan data, analisis pengolahan data, dan
menyajikan kesimpulan beserta rekomendasi atas suatu masalah. Karya tulis
ilmiah ini, lebih tepatnya, mendiskusikan tentang pengujian terhadap satu atau
lebih hipotesis. Karya tulis ini juga nantinya digunakan sebagai syarat untuk
mendapat gelar magister (S2) bagi mahasiswa pascasarjana.
5.
Disertasi
Adalah
karya tulis ilmiah yang mengutarakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis terperinci. Dalam
kata lain, disertasi adalah karya ilmiah yang memuat teori baru dengan menguji
hipotesis berdasarkan teori yang sudah ada sebelumnya. Paparan diskusi
didalamnya juga memuat argumen serta sanggahan dari guru besar penguji suatu
lembaga pendidikan tinggi.
Disertasi
juga memiliki karakteristik tersendiri agar dapat dibedakan dengan tesis maupun
karya ilmiah tingkat tinggi lainnya. Disertasi berfokus pada kajian mengenai
salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai dengan bidang yang dipelajari.
Kajian dalam disertasi juga berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu
yang dikaji secara mendalam. Selain itu, karya ilmiah ini menggunakan data
primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder apabila diperlukan.
Disertasi diitulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk
program studi bahasa asing.
Karya
ilmiah perlu melalui cara membuat karya tulis ilmiah yang bersifat orisinil.
Orisinil yang dimaksud adalah karya ilmiah ini memang hasil nyata dari penulis
itu sendiri. Data yang ada didalamnya harus dibatasi sebagai referensi semata,
dan tidak boleh mengganggu orisinilitas disertasi. Jika temuan orisinil ini
dapat bertahan dari setiap sanggahan guru besar sebagai penguji, maka penulis
berhak menyandang gelar doctor (S3).
Pada
akhirnya kita wajib mengetahui setiap jenis karya ilmiah yang akan kita buat.
Setiap karya pula, membutuhkan inovasi kedepan dan kerja keras didalamnya.
Terlebih lagi, wajib hukumnya bagi kita, sebagai civitas academica, untuk
memperkaya ilmu yang kita miliki. Semoga artikel ini bermanfaat buat Anda!
Referensi:
Dwiloka, Bambang dan Rati
Riana. 2002. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Edisi Revisi 2012.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
vl2=1&lvl3=1&kl=11
Catatan : Silakan kalian
pelajari bahan ini sebagai sarana menambah wawasan kalian tentang karya ilmiah
!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar